obrolankopi

#4 – Nuril Herlambang

In Entertainment on November 27, 2008 at 7:31 am

aaaaaa

Teman Ngobrol #4:

Nuril Herlambang/ 22 th/ Visual Jockey (Motioninja)

Jakarta


*****

“Lurus-lurus banget juga nggak enak. Sedikit melenceng nggak haram kok!”


Nuril dalam satu kalimat?
Nuril.. tinggi, putih, masih kuliah sih di Moestopo angkatan 2004. Bisa dibilang pekerja malam, tapi bukan PSK lho!

Lho, memang masih tedaftar di Moestopo?
Seharusnya sih masih. Cuma ya begitu deh.. Banyak juga kok teman seangkatan yang senasib sama gue, misalnya vokalis band terkenal itu contohnya. Hehe.. cari teman banget ya? Eh eh.. Nggak usah ngomongin kuliah dulu kali ya, skip aja masalah yang satu itu.

Ok.. sekarang kita lanjut ke topik lo sebagai “pekerja malam”. Sebenarnya lo kerja sebagai apa sih?
Kerjaan gue sekarang sih jadi VJ, tapi bukan VJ MTV itu.

Video Jockey maksudnya? Atau VJ yang lain?
Ada yang lain selain Video Jockey dan Visual Jockey?

Oh ok.. So, you must be a visual jockey. Kerjaan Visual Jockey itu sendiri apa aja?
Sebenernya VJ cuma istilah aja kali ya. Karena kalau kasarnya ya sebagai Operator. Cuma bedanya kalau Operator nggak mabuk, kalau VJ di klub bisa mabuk! Hehehe

Hehe.. Jadi itu nilai “plus” nya? Apa VJ cuma kerja untuk acara-acara clubbing aja?
Nggak juga sih. Kerjaannya sama-sama mengoperasikan visual kok. Itu dia maksud gue bedanya Operator dan VJ. Orang-orang masih menganggap kalau VJ kerjanya di klub aja, padahal bisa yang lain juga kok. Misalnya tampil bareng band atau saat konferensi pers, pameran dll. Intinya, dimana ada screen/ plasma/ LED, disitu pasti ada orang yang mengoperasikan layar itu. Nah itu yang disebut sebagai VJ.

Ooh.. ok. Terus bagaimana awalnya lo bisa jadi Visual Jockey? Apa lo memang sudah dari dulu tertarik dengan dunia motion graphic?
Awalnya sih gue cuma jadi penonton dan suka EDM seperti kebanyakan orang yang suka pergi kesana kemari. Sampai gue kenal orang yang namanya Bayu. Akhirnya gue diajarin banyak sama dia tentang visual, software sampai hardware perlengkapan VJ itu sendiri.

EDM?
Electronic Dance Music.

Jadi lo berdua bayu bentuk satu grup visual jockey? Ah.. apa iya disebut grup?
Ya bisa dibilang grup. Awalnya Bayu sudah berdiri duluan dengan bendera Motioninja. Dan gara-gara sering main itu, masuk lah gue jadi bagian Motioninja.

Motioninja juga sering ikut kompetisi ya?
Kita pernah ikut yang namanya Visual Nation sebagai Guest VJ. Sama kompetisi VJ Heineken Thirst Senses taun 2007 kalau nggak salah.

Pengalaman paling menarik waktu kalian tampil dimana?
Pengalaman paling menarik waktu kita main di Visual Nation sebagai Guest VJ dan tampil sebagai Finalis Heineken Thirst Senses. Trus waktu kita main di Stadium Jakarta dan membawa nama Motioninja, karena gue tau nggak sembarangan VJ yang bisa main disana kecuali Resident VJ nya sendiri.

Menurut lo, apa sih enaknya jadi Visual Jockey? Gak cuma karena dapat minuman gratis seperti yang lo bilang tadi kan?
Hahaha.. ya nggak lah! Enak itu relatif sih ya. Dan menurut gue enak karena gue bisa kerja sekaligus mengikuti perkembangan dunia EDM itu sendiri. Ya bisa dibilang hobi yang menghasilkan uang sih.

Wahh bener banget tuh. Nggak ada yang lebih enak dari mengerjakan sesuatu yang kita suka, dan menghasilkan uang!
Yap!

Berarti karena lebih banyak tampil di acara-acara clubbing, otomatis jam kerja lo cuma saat hari Jumat-Minggu?
Ya bisa dibilang begitu deh. Nggak kena macet pagi dan macet sore. Bukan hidup normal ala orang jakarta lah.

Bener juga ya. Hehehe.. ada joke nih tentang profesi para “pekerja malam”. Katanya kalian sepi job dong setiap bulan puasa? Karena tempat-tempat hiburan seperti cub ditutup untuk sementara.

Mmm.. siapa bilang bulan puasa libur? Kita bisa kerjain project yang lain. Misalnya konferensi pers yang gue bilang tadi dan launching produk. Biasanya mereka minta TVC nya ditayangkan di screen. Nah event-event seperti itu kan nggak kenal bulan puasa.

Kalau disuruh pilih, lo lebih pilih tampil untuk acara-acara clubbing ya karena memang bagian dari hobi juga?
Pastinya.. tapi kadang-kadang bosan juga sih ngikutinnya.

Dulu citra nightlife itu negatif karena nggak mungkin lepas dari alkohol dan juga drugs. Kalau sekarang bagaimana? Menurut lo, apakah masyarakat masih berpikiran seperti itu atau sudah lebih open minded ?
Kalau masalah negatif mulai dari alkohol sampai narkoba, mungkin nggak akan ada habisnya kali ya. Tapi gue yakin suatu saat nanti masyarakat juga bisa menilai sendiri mana yang benar dan mana yang salah. Kalau mau grebek ya grebek aja bandarnya, tapi jangan rusak acaranya. Kasian kan orang-orang yang datang dan cuma mau senang-senang.

Pernah kejadian saat lo lagi tampil di sebuah event? Tiba-tiba ada razia atau justru dibubarkan secara paksa oleh ormas.
Alhamdulillah pas gue main sih belum pernah. Tapi dulu, baru datang belum ada 15 menit, musik sudah dipaksa berhenti. Dan ruangan mendadak terang! Hahaha

Digrebek polisi?
Iya.. Disuruh keluar dan diperiksa ini itu. Pakai copot sepatu segala karena kaus kaki ikut diperiksa! Males kan yang seperti itu. Datang mau senang-senang, keluar malah deg-deg-an. Dan untungnya sih gue sama teman-teman nggak kenapa-kenapa.

Ya karena nggak bisa dipungkiri juga sih kalau acara-acara semacam itu dimanfaatkan oleh pihak tertentu untuk ‘cari keuntungan’.
Memang sih.. tapi kasihan pihak EO/ Club itu sendiri. Party-goers nya juga merasa dirugikan.

Kira-kira sampai kapan nih lo berkecimpung di dunia EDM? Dan rencana lo ke depan apa?
Mmm.. kalau sampai kapannya, gue juga belum tahu. Niatnya sih kalau sudah main di Eropa gue udahan. Dan rencana kedepannya.. mungkin harus banyak belajar kali ya tentang motion graphic itu sendiri, biar lebih bagus materi yang gue tampilkan. Terus bisa main di eropa deh. Amien.. Eh, lo amien juga dong!

Hahaha.. Ok, amin! Memang obsesi kalian tampil di acara apa di Eropa? dan apakah Ibiza jadi “tanah suci” kalian juga seperti party-goers lainnya?
Nggak, bukan Ibiza. Gue pribadi lebih pilih main di Glastonburry. Entah kapan gue bisa main disana, tapi yang jelas itu impian gue jadi VJ. Kepingin nggak sih lo main bareng band kelas dunia di festival sekelas Glastonburry?? Gue rasa itu impian semua orang!

Come on.. Glastonburry? Jangankan main bareng, bisa nonton band-band yang tampil di festival itu aja, sudah jadi berkah buat gue (dan sebagian orang mungkin!)
Yaa itu juga sih, kalau gue kan ditambah sambil main. Jadi biar CV gue keren gitu!

Menambah deret panjang pengalaman kerja di CV maksudnya? What a cool way!
Ya standar lah, setiap orang pasti kepingin CV nya terlihat keren.

Anyway.. lo bisa jelasin gak enaknya telibat di dunia EDM? Karena gue pribadi tipe orang yang kurang bisa menikmati suasana semacam itu. You know, electronic dance music pumping on the stereo and people are dancing around.
Mungkin sebagian orang datang ke club cuma ingin seru-seruan. Datang menikmati suasana, buang uang, mabuk, terus pulang. Tapi ada juga yang datang karena suka sama musiknya. Crowd di Jakarta semakin pilih-pilih menurut gue. Jadi semua balik lagi ke orangnya. Yang datang untuk cari jodoh juga ada lho! Hahaha

Oh ya? Ada cerita lucu nggak tentang orang-orang yang datang untuk sekedar untuk eksis atau cari jodoh?
Ada.. waktu itu tempat gue main kebetulan jadi satu sama DJ booth. Tiba-tiba ada orang yang kasih HP ke gue dan request lagu. Gue cuma bilang, “Mas Mas saya VJ, DJ Nya disebelah nih yang pakai headphone!” Ada juga waktu gue tampil di acara outdoor yang sudah jelas-jelas ada ‘peraturannya’ wajib memakai baju santai dan sendal. Ternyata masih ada orang-orang yang datang dengan kemeja dan celana panjang. Bahkan ada cewek yang datang dengan high heels! Aneh sih memang.. tapi mau bagaimana lagi? Namanya juga crowd.

Justru orang-orang yang ingin eksis itu yang (terlalu) memperhatikan penampilan ya?
Nah itu dia! Sebagian masih beranggapan, “Gue oke nih pakai hak tinggi datang ke rave party.” Padahal disitu jelas-jelas tertulis dilarang memakai sepatu hak tinggi!

Hehehe.. Cukup untuk pekerjaan. Sekarang kita masuk ke topik kehidupan pribadi.
Nah ini.. Apa nih? Ini sekaligus infotainment juga ya?

Tenang, nggak usah panik begitu dong.
Oke..

Selain jadi VJ, kegiatan lo di waktu senggang apa aja nih? Tentunya selain kuliah yang nggak pernah lo datengin ya.
Hahaha.. chatting, nongkrong, kerjain materi kerjaan, dan sekali-sekali godain adik teman yang cantik boleh lah. Ups..

Naughty boy!
Lurus-lurus banget juga nggak enak. Sedikit melenceng nggak haram kok. Hihihi

Sejauh ini, apa lo sudah puas dengan hidup lo?
Belum nih.. gue belom bisa pakai toga kayak orang kebanyakan. Tapi kata teman gue, nggak ada yang spesial dari wisuda. Jadi gw urungkan niat dulu deh. Tunggu ada yang bilang enak banget, baru digeber lagi kuliahnya!

Ok, gue anggap itu bukan sindiran.
Hahaha

Jadi kesimpulannya, lo terobsesi menjadi seorang sarjana dan tampil di Glastonburry. Berarti di luar itu, lo sudah cukup puas dengan hidup lo?
Kalau dibuat daftarnya, masih banyak obsesi yang belom tercapai. Tapi salah satunya, yah nggak perlu muluk-muluk, gue mau makan sushi bareng teman kuliah gue. Karena gue mau buktiin kalau gue nggak muak makan sushi! Yayy..Yayy..Yayyy !!

Hahahha.. tapi apa lo sebenarnya memang nggak suka sushi? Karena katanya waktu makan sushi di sebuah resto sushi terkenal di sebuah mall, lo muntah di tempat!
Mmm.. jadi begini ceritanya. Waktu itu gue makan sushi bareng teman-teman gue. Pada saat itu gue memang belum pernah makan sushi. Karena baru pertama kali, gue pesen sushi komplit. Isinya ada telur ikan, gurita, belut, dan yang aneh-aneh lainnya. Alhasil.. muntah lah gue di meja saat itu juga! Beberapa waktu setelah itu, ada satu perempuan yang ajak gue makan sushi. Pada awalnya gue nggak mau, tapi dia paksa dengan bilang sushi itu enak. Dan dia pesan sushi yang menurut dia itu enak. Pas gue makan, ternyata rasanya nggak se-jijik yang pernah gue makan sebelumnya. Kenapa sampai skarang gue bisa suka? Karena gue pesan sushi persis seperti yang dipesan perempuan itu! Selain dari itu nanti dulu deh. Sekarang gue udah punya menu jagoan!

Wah.. Memang apa menu jagoannya?
Salmon Sashimi dan Edamame. Sama teh dinginnya itu apa namanya? Gue takut salah sebut, nanti diketawain. Namanya juga anak baru makan sushi.

Ocha maksudnya?
Nah itu, Ocha!

Pada dasarnya lo memang nggak alergi seafood kan?
Nggak, makan aja selagi bisa dimakan. Asal racikannya enak.

Makanan yang enak itu seperti apa menurut lo? Ada syarat khusus nggak? Misalnya, menurut gue makanan akan terasa lebih enak kalau pedas.
Nggak ada syarat khusus. Pakai Pork, MSG, Melamin, Formalin. Campuran itu enak semua kok kalau menurut gue. Asal nggak kebanyakan sih enak-enak aja. Dulu sebelum tau, kita makan ikan pakai formalin tetap enak kan? Waktu kita nggak tau makan tahu atau tempe berformalin, rasanya tetap enak juga kan? Bakso pakai MSG? Enaaakkkkkk.. Babi panggang? Uhmmm.. yummyy.. semua enak-enak aja kok!

You’re sick man! Hahaha.. bisa masak nggak? Atau lo tipe orang yang cuma bisa makan tapi nggak bisa masak?
Standar.. gue laki-laki yang suka makan tapi nggak bisa masak. Makanya kriteria calon istri gue adalah harus bisa masak! Kasihan kan nanti anak gue kalau ditanya sama gurunya.. “ini masakan siapa?” dan anak gue menjawab..”Masakan pembantu”.

Selain bisa masak, kriteria istri ideal menurut seorng Nuril Herlambang seperti apa?
Bisa masak itu harus. Pokoknya yang kayak nyokap gue deh! Putih misalnya. Pintar? Bolehlah.. Tinggi? Relatif lah.. Tapi biasanya cewek sekarang nggak tinggi-tinggi banget. Iya nggak sih?

Ah nggak juga. Memangnya lo merasa terintimidasi ya kalau pasangan lo lebih tinggi dari?
Nggak ah.. Siapa juga yang nggak mau pacaran sama cewek tinggi? :p

Menurut lo, kenapa laki-laki suka dengan image perempuan seperti yang ada di iklan? Salah satu teman gue bilang kenapa dia suka perempuan berambut panjang karena biar bisa dibelai. Apa iya cuma itu alasannya?
Ya
nggak lah, terlalu pendek kalo berpikirnya seperti itu. Rambut pendek juga bisa dibelai kok, mungkin terlihat lebih tomboy aja kali ya. Mmm.. Ini betul-betul lebih dari infotainment! Sebentar lagi web ini jadi biro jodoh saya rasa! Hahaha

Namanya juga Obrolan Kopi. Dari hati ke hati pastinya! Hehehe.. Sekarang gw mau tanya, gaya bebuasana favorit lo seperti apa? Dan apa urusan penampilan selalu jadi perhatian utama lo setiap mau tampil atau dalam keseharian?
Nggak lah, gue sih santai banget. Selama nggak ribet. Biasanya cuma pakai jeans sama kaos aja, kadang-kadang ditambah jaket.

Cukup sederhana juga ya ternyata.
Yup.. nggak usah ribetlah.

Dan apakah lo termasuk fanatik dengan sebuah merk?
Brand minded? Nggak sih.. Selama enak dipakai dan nyaman, ya ok-ok aja.

Mmm.. sekarang kita berandai-andai ya. Kalau dikasih satu kesempatan untuk kembali ke masa lalu, apa yang ingin lo ubah?
Mmm apa ya? Gue nggak mau kebut-kebutan naik motor yang bikin kaki gue sampai kayak begini.

Berapa lama waktu itu masa penyembuhannya? Sekarang sudah normal lagi kan? Atau justru ada sedikit ‘kelainan’ yang buat lo berharap nggak kebut-kebutan waktu itu?
3 tahun, dan itu menderita sekali! Nggak enak deh pokoknya! Alhasil sekarang gue jadi nggak bisa lari cepet lagi. Huhuhu

Yah setidaknya kalau dulu lo nggak kebut-kebutan dan kaki lo nggak patah, masih ada kemungkinan kan nantinya lo bakal kebut-kebutan patah kaki di masa depan?
Nggak juga lah.. gue amat sangat menyesali kebiasaan kebut-kebutan di jalan itu.. Aarrrgghh!

Sisi baiknya, kejadian kecelakaan itu mengubah lo menjadi anak ‘baik-baik’ selama 3 tahun kemarin.
Hahaha..

Ok, last words buddy. Siapa orang yang lo jadikan role model, dan kenapa?
Ashton Kutcher. Dia orangnya santai, nggak ribet, dan.. pacaran sama Demi Moore! Viva MILF!

MILF?
Mom i Love To ****

Heeyyyyy…!!
HIDUP TANTE DEMI MOORE!

*****

Info lebih lanjut seputar Nuril Herlambang:

Facebook
MySpace

  1. Rock On my Boy..!!!

  2. Love u my bro..

  3. mewahhhhhh………..VJ kesayangan ku….hidup MILF!!!!

Leave a comment